Sungkem dan Makna dalam Adat Jawa

ANDIKA YOSI WAHYUDI

NIM 230531100035

ILMU KOMUNIKASI 

KELAS A




    Masyarakat jawa pada umumnya dikenal sebagai seorang yang mempunyai sikap sopan santun, lemah lembut dan beretika baik dengan orang yang lebih muda terlebih lagi kepada orang yang lebih tua. Dalam bahasa jawa, masyarakat kita menyebut dengan sifat andap ashor. Sikap sopan santun, lemah lembut serta beretika selayaknya dimiliki oleh setiap insan manusia, tidak peduli dari suku dan golongan apa, karena dengan sikap tersebut, maka orang akan menghormati kita dimanapun berada.

    Masyarakat Jawa memiliki beberapa tradisi yang sampai saat ini masih dilakukan, salah satunya adalah tradisi sungkeman. Sungkem adalah kata yang tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia khususnya di Jawa. Sungkeman adalah sebuah tradisi dari masyarakat Jawa yang biasanya dilakukan pada acara-acara tertentu saja seperti acara prosesi pernikahan atau pada saat hari raya Idul Fitri. Sungkem artinya sujud sebagai tanda bakti dan hormat seorang anak kepada orang tuanya. Sungkem sendiri dilakukan dengan cara bersimpu atau duduk berjongkok sambil mencium tangan.

    Tujuan sungkem adalah meminta pengampunan atau meminta maaf dan doa restu kepada orang yang dihormati (Orang tua) dengan cara memeluk lutut orang yang dimintai restunya. Maksud dari ritual ini adalah agar mempelai mendapatkan berkah dari Tuhan Yang Maha Esa dalam mengarungi bahtera rumah tangga karena telah mendapat restu dari orang tua.

    Adapun makna sungkem berdasarkan adat Jawa adalah penyandaran diri bahwa seorang anak diwajibkan untuk selalu memperlakukan orang tuanya dengan hormat dan santun. Makna lain dari sungkem adalah cara melatih diri agar selalu rendah hati, berbuat baik, disiplin serta untuk mengatasi rasa ego dalam setiap pribadi, kemudian sungkem juga bermakna sebagai wujud ungkapan rasa terima kasih seorang anak kepada orang tuanya karena pengorbannya yang selama ini telah mengurus dari lahir hingga dewasa, bahkan sungkem juga bermakna sebagai salah satu cara seorang anak yang meminta restu kepada orang tuanya sebelum berumah tangga.


Komentar

  1. Kritik dan saran :
    1. pada kata jawa harus menggunakan awalan huruf kapital besar pada Jawa.
    2. kata andhap angsor hrs dimiringkan juga.
    3. pada paragraf ke 3 tidak memenuhi persyaratan dalam penulisan, di mana diharuskan terdapat minimal 3 kalimat dalam setiap paragraf

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Batik Jetis Sidoarjo dan Sejarahnya

Kesenian di Sidoarjo

Lebih Dekat Dengan Ilmu Komunikasi